Problematika Pendidikan di Negara Maju dan Berkembang
Kata Kunci:
Pendidikan di Negara Berkembang, Pendidikan di Negara Maju, Problematika Pendidikan di negara maju dan berkembangAbstrak
Pendidikan merupakan hal yang penting baik negara yang sudah maju maupun negara-negara yang sedang berkembang. Bagi negara maju, pendidikan digunakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas hidup para warga negaranya. Sedangkan bagi negara-negara yang sedang berkembang, pendidikan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan mereka dikancah internasional sehingga mereka dapat disejajarkan dengan negara-negara maju. Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan metode penulisan kepustakaan (Library Research) yang dilakukan melalui pengumpulan data yang diperoleh dari teori dengan cara menelaah buku-buku, arikel jurnal yang berhubungan dengan peran Problematika pendidikan. Negara-negara yang dikategorikan negara maju yaitu negara-negara yang telah menguasai dan memanfaatkan IPTEK canggih dalam kehidupannya. Negara berkembang adalah istilah untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industry yang kurang berkembang, skor indeks pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingat menengah ke bawah, dan rendahnya pendapatan perkapita.Dalam dunia pendidikan, hampir mustahil tidak ada problema dalam pelaksanaanya. Ada saja masalah-masalah atau kendalakendala yang dapat kita temui di dalam pendidikan tersebut, baik dari segi pendidik, peserta didik, manejemen, wilayah, lembaga dan hal hal yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Permasalahan tersebut tidak hanya menyerang negara berkembang, tetapi juga di negara maju yang kita fikir mereka sudah mencapai puncak pendidikan yang baik.
Article Metrics
Unduhan
Referensi
Adrian., dan Syarifuddin, I.M. 2017. Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Anak Dalam Keluarga: 147-167
Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional: Menuju Bangsa Indonesia Yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi. Grasindo.
Batubara, D. S. (2018). Kompetensi teknologi informasi dan komunikasi guru SD/MI (potret, faktor-faktor, dan upaya meningkatkannya). 48-65.
Evanirosa. dkk. (2022). Metode Penelitian Kepustakaan/ Library Research. Bandung: CV. Media Sains.
Hidayati, N. (2016). Konsep Integrasi Tripusat Pendidikan Terhadap Kemajuan Masyarakat. Edukasia.
Lubis, R. N. (2018). Konsep Evaluasi dalam Islam. SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan, 3(1).
Mudikwaty, M dan Badrusalam, U. (2019). Super Complete IPS. Depok: Sahabat Belajar Cerdas.
Ni Luh Gede Karang Widiastuti, Modul Perspektif Global & Problematika Pendidikan, (Denpasar: Universitas Dwijendra, 2019), h. 28.
Ramdani, Z., Amrullah, S., & Tae, L. F. (2019). Kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan siswa dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas. h, 40-48.
Sukmayani, R. dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syah A.N. (2001). Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung: Lubuk Agung.
Zurriyati, E., & Mudjiran, M. (2021). Kontribusi Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Keterlibatan Siswa Dalam Belajar (Student Engagement) di Sekolah Dasar. Hal 1555-1563.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Aminah Yulianti, Indah Lestari Damanik, Rafi Cen Siregar
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.